Apa itu Sejarah?
Dalam
terminologi sejarah terdapat banyak pendapat ahli yang menjelaskannya, sebelum
saya mengemukakan pendapat saya ada baiknya jika kita lihat dulu penjabaran
akan terminologi sejarah menurut para ilmuan, seperti berikut :
a.
Menurut E. Bernheim dalam Lehburch Der
Historischen Methode Under Geschichtsphilosophie sejarah adalah ilmu yang
menyelidiki dan menceritakan peristiwa-perisriwa dalam waktu dan ruang
yang dihubungkan dengan perkembangan aktivitas manusia (baik yang bersifat
individu maupun yang bersifat kelompok) sebagai kehidupan masyarakat dalam hubungan timbal balik antara rohaniah
dan jasmaniah.
b.
Menurut H. Ruslan Abdul
Gani dalam Sosialsme Indonesia mengatakan bahwa sejarah adalah suatu bidang
ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan
masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-jadiannya
dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan
tersebut, untuk akhirnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan
penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan.
c.
Menurut H. Muhammad
Yamin dalam Tatanegara Majapahit Parwa I, sejarah ialah suatu ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat
dibuktikan dengan bahan kenyataan (sumber sejarah – sandaran sejarah).
Dari
beberapa uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa yang dikatakan dengan
sejarah adalah Suatu kejadian atau peristiwa pada masa lampau yang berhubungan
langsung dengan manusia, baik itu individu maupun kelompok yang terjadi dalam
kurun waktu dan tempat tertentu, dan kejadian tersebut memiliki pengaruh yang
besar terhadap kehidupan dan perkembangan kebudayaan manusia.
Pemababakan
Waktu Dalam Sejarah.
Dalam
mengkaji sejarah, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah waktu,
karena waktu merupakan salah satu unsur pokok dalam pembuktian suatu peristiwa itu
merupakan sejarah atau bukan.
Apabila
suatu peristiwa hanya terdiri dari tokoh atau pelaku sejarah serta tempat,
sedangkan waktunya tidak diketahui secara jelas atau pasti, maka peristiwa
tersebut dikategorikan sebagai dongeng atau legenda belaka.
Untuk
mempermudah kita dalam mengkaji lmu Sejarah, dari segi waktu sejarah itu dibagi
menjadi beberapa periode atau babak. Pembagian periodesasi ini merupakan inti
dari cerita sejarah
Adapun tujuan dari pembabakan waktu
dalam sejarah adalah :
a.
Untuk memudahkan kita
memahami sejarah.
b.
Untuk penyederhanaan waktu.
c.
Untuk mengetahui
peristiwa secara kronologis.
d.
Untuk memenuhi
persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.
e.
Memudahkan klasifikasi
ilmu sejarah.
Ada beberapa faktor yang dijadikan kriteria dalam pembabakan sejarah, antara lain :
a. Babakan
waktu berdasarkan satuan waktu kronologis.
Suatu
kecendrungan untuk menyusun babakan waktu atau periodesasi sejarah berdasarkan
kriteria “satuan waktu secara kronologis”. Satuan waktu itu kemudian dibulatkan
yaitu tahun dan abad. Sebagai contoh abad ke-16, abad ke-17, abad ke-18 dan
seterusnya.
b. Babakan
waktu berdasarkan pergantian generasi.
Adapula
kecendrungan untuk membuat periodesasi sejarah berdasarkan kriteria pergantian
generasi. Pada umumnya pergantian generasi ditafsirkan berlangsung selama 25 tahun atau 30 tahun.
c. Babakan
waktu berdasarkan dinasti atau wangsa.
Babakan
waktu yang disusun berdasarkan lama atau masa suatu dinasti berkuasa. Sebagai
contoh pada sejarah China,
-
Masa Dinasti Shang
(1450-1050 SM)
-
Masa Dinasti Chou (
1050-247 SM)
-
Masa Dinasti Chin
(256-207 SM)
-
Masa Dinasti Han (206
SM -220 M)
-
Masa Dinasti Sui
(580-618 M)
d. Babakan
waktu berdasarkan perjuangan.
Sebagian
sejarawan menyusun babakan waktu dengan melukiskan hasil perjuangan manusia.
Sebagai contoh :
-
Zaman Pra-sejarah
-
Zaman Kebudayaan Kuno
-
Zaman Bangsa-bangsa Nomaden
-
Zaman Eropa Kuno
-
Zaman Romawi Kuno
-
Zaman Agama Budha
-
Dst....
e. Babakan
waktu berdasarkan evolusionisme.
Auguste
Comte (1789-1857) seorang ahli sejarah dan filsafat penganut aliran positivisme
mengadakan pembabakan sejarah dengan melukiskan gerak maju manusia menuju
kesempurnaan hidup, sebagai berikut:
-
A Millitary –
Theological stage : tingkat manusia yang
menggantungkan nasip pada militer dan keagamaan.
-
A Critical –
metaphysical stage : tingkat manusia berpikir secara
kritis dan tidak mementingkan keadaan sekitarnya.
-
A Scientific –
industrial stage : tingkat perkembangan ilmu
pengetahuan dan industri.
f. Babakan
waktu berdasarkan proses integrasi.
Babakan
waktu berdasarkan kriteria proses integrasi sangat cocok dengan pembabakan
waktu sejarah di Indonesia. Karena proses intergrasi adalah sangat esencial
bagi terbentuknya kesatuan geopolitik
wilayah Nusantara.
Kalau
disatu pihak ada kemajuan terus menerus dalam pembentukan kesatuan sebagai
hasil proses integrasi, dipihak lain dapat dilacak adanya semacam pasang surut
atau konjungtur dari bentuk integrasi tersebut.
g. Konsep
babakan waktu para sejarawan.
Daftar Bacaan
Chairusdi.
2004. Sejarah Kebudayaan Minangkabau, Padang : IAIN-IB Press.
Hugiono,
Purwantana .1992. Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta : Rinneka Cipta.
Tamburaka,
Rustam E . 1999. Pengantar Ilmu
Sejarah Teori filsafat Sejarah Sejarah Filsafat dan IPTEK, Jakarta :
Rinneka Cipta.
0 comments:
Post a Comment
Komennya harap yang Sopan ^_^